Instagram Live : Intervensi Serentak Pencegahan Stunting
Dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Riau, Perwakilan BKKBN Provinsi Riau bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (Satyagatra) Lancang Kuning melaksanakan Instagram Live dengan tema “Intervensi Serentak Pencegahan Stunting” pada 6 Juni 2024.
Dengan Keynote Speaker dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si. dan Penjelasan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting oleh Bidan Winarni, SST sebagai Konselor Kesehatan Reproduksi dan KB Satyagatra Lancang Kuning dan Moderator Admin Sosial Media Ilham Noveriza, S.Pd.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si dalam sambutannya menyampaikan diketahui berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, Prevalesi stunting Provinsi Riau sudah berada di angka 13,6 persen dima sudah berada dibawah sesuai dengan target yang telah diharapkan oleh Pusat yaitu 14 persen. Namun masih melihat karena 14 persen adalah target pada tahun 2024 tentu tidak boleh lengah karna dilihat dari beberapa Kabupaten/Kota, prevalensi stuntingnya masih cukup tinggi. Untuk itu pada bulan Juni ini dilaksanakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting guna melakukan pengukuran, melakukan intervensi kepada calon pengantin, ibu hamil dan baduta dengan harapan semua sasaran tersebut pada bulan Juni ini dapat dilakukan intervensi pencegahan stunting seperti pemberian tablet tambah darah kepada calon pengantin di Posyandu atau Puskesmas terdekat. Tidak hanya BKKBN dan Dinas Kesehatan saja tetapi semua bergerak bersama mengajak sasaran tersebut serta keluarga guna melalukan Intevensi Serentak Pencegahan Stunting di Posyandu dan Puskesmas terdekat. Sehingga Kepala Perwakilan berharap Prevalensi stunting di Provinsi Riau bisa turun.
Konselor Satyagatra Lancang Kuning Bidan Winarni, SST menyampaikan terkait Stunting menurut teori nya Stunting itu dilihat dari tinngi badan per umurnya keadaan dimana panjang atau tinggi badan anak tersebut tidak sesuai dengan umurnya atau sesuai standar WHO. Selanjutnya Kesehatan Reproduksi dan KB sangat penting terhadap stunting karena seorang ibu yang sehat kalau dia hamil otomatis dia akan melahirkan bayi yang sehat terus kalau seorang akseptor KB otomatis dia bisa menjarakkan anak jadi otomatis perekonomian jadi terjamin untuk kebutuhan kasih sayang dan perhatian dari orang tua kepada anak tersebut juga terpenuhi dan cukup, jadi untuk mencegah stunting bisa terhindar. Winarni juga sebagai bidan di Puskesmas Garuda Kota Pekanbaru menyampaikan melakukan intervensi di puskesmas yaitu melakukan pendataan sasaran dengan meminta kader dengan wilayah di sekitar puskesmas Garuda ada 30 Posyandu, setiap kader di 39 RW tersebut mendata jumlah sasaran ibu hamil dan balita setelah itu pada jadwal posyandu diinfokan bahwa pada bulan Juni diadakan Intervensi Serentak pencegahan Stunting dan menyampaikan kepada sasaran untuk dapat hadir, puskesmas juga bekerjasama dengan kader posyandu yang sudah terlatih untuk melakukan pengukuran penimbangan pada saat di posyandu tersebut. Apabila pada saat penimbangan tersebut terdapat masalah, kita langsung mengintervensi dan merujuk ke Rumah Sakit Madani, dan apabila tidak hadir puskesmas langsung mengunjungi sasaran bersama kader dan Ketua RT kerumah sasaran.